Selasa, 15 Maret 2016

PENGERTIAN PENILAIAN KELAS

Penilaian Kelas
Penilaian kelas dilaksanakan secara terpadu dengan kegiatan pembelajaran. Penilaian dapat dilakukan baik dalam susana formal maupun informal, di dalam kelas, di luar kelas, terintegrasi dalam kegiatan belajar-mengajar atau dilakukan pada waktu yang khusus. Penilaian dalam kelas dilaksanakan melalui berbagai cara, seperti tes tertulis (paper and pencil test), penilaian hasil kerja siswa melalui kumpulan hasil kerja (karya) siswa (portofolio), penilaian produk 3 dimensi, dan penilaian, unjuk kerja (performance)
Penilaian kelas terbagi kedalam tiga kategori yaitu:
A.    Penilaian Formatif
Penilaian formatif merupakan penilaian yang menyediakan informasi kepada siswa dan guru untuk digunakan dalam memperbaiki kegiatan belajar dan mengajar. Hal ini sering dilaksanakan secara informal dan berkelanjutan, meski mereka tidak menyadarinya. Data dari penilaian-penilaian sumatif dapat digunakan dalam formatif.
Penilaian formatif yang dirancang secara terencana, terarah, dan terstruktur sebagai bagian dari pembelajaran, maka dapat menciptakan pembelajaran yang efektif dan efisien. Dalam kaitan dengan hal tersebut, Atkin, Black dan Coffey (2001) memberikan ciri-ciri penilain formatif dalam bentuk pertanyaan berikut:
ü  Kemana tujuan anda?
Salah satu tujuan ditetapkannya standar dalam penilaian misalnya semua siswa menjadi pembelajar yang mandiri seumur hidupnya. Standar ini menekankan pentingnya penilaian diri sendiri sebagai sarana untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Para siswa perlu diberi kesempatan untuk menilai dan mereflesikan pemahaman dan kemampuan ilmiah mereka sendiri. Sebelum para siswa melakukan hal ini, mereka perlu memahami tujuan mempelajari suatu pelajaran.  
ü  Di mana anda sekarang?
Ketika siswa dengan jelas memahami tentang tujuan mempelajari suatu pelajaran, para guru dan para siswa perlu mengetahui di mana para siswa saat ini berdiri dalam hubungannya dengan hasil yang akan dicapai.
ü  Apa yang anda lakukan untuk mencapai tujuan tersebut?
Merencanakan kurikulum adalah salah satu manfaat utama dari data penilaian untuk membuat keputusan-keputusan menyangkut:
Ø  Kelayakan pengembangan dari isi
Ø  Ketertarikan siswa akan isi pelajaran
Ø  Efektivitas dari kegiatan dalam menghasilkan hasil belajar yang diharapkan
Ø  Evektifitas dari pemilihan contoh-contoh, dan
Ø  Pemahaman dan kemampuan siswa harus dipergunakan sejak memilih kegiatan dan contoh-contoh
B.     Penilaian Sumatif
Anderson (2003) menyatakan bahwa penilaian adalah proses dari pengumpulan informasi guna membuat keputusan dari  pengumpulan informasi guna membuat keputusan. Penilain juga memiliki terminologi khusu guna mendeskripsikan sekalian aktifitas yang dikerjakan oleh pengajar untuk mendapatkan informasi tentang pengetahuan, keterampilan dan sikap dari para pembelajar. Pengumpulan data melalui penilai formal (tes objektif) dan data informal (observasi atau daftar isian) termasuk aktivitas penilian ini (Marsh, 1996)
Huba dan Freed (200) mendefinisikan penilaian sebagai proses dari pengumpulan dan pengujian informasi untuk meningkatkan kejelasan pengertian tentang apa yang sudah dipelajari oleh pembelajar dari pengalaman-pengalamannya.
Penilain sumatif dilakukan pada akhir semester atau unit instruksional untuk menilai kualitas dan kuantitas akhir pencapain belajar siswa atau kesuksesan dari program instruksional.
Sehubugan dengan definisi diatas, penilain sumatif lebih menekankan pada hasil dan dilaksanakan satu kali untuk satu semester atau setiap akhir dari suatu program instruksional.
C.     Penilain untuk Belajar (PuB)
Penilain untuk belajar pada dasarnya adalah penilaian formatif yang dilaksanakan sesuai dengan fungsi dan tujuan penilain formatif secara benar. Penilain untuk belajar muncul sebagai akibat kegagalan pelaksanaan penilain formatif. Baik pada tingkat luar negeri  maupun dalam negeri. Kegagalan pelaksanaan penilain formatif lebih banyak diakibatkan oleh ketidaksiapan dan ketidaktahuan guru dalam mengimplementasikan penilaian formatif. Hasil penelitian yang penulis lakukan baik pada guru-guru matematika di beberapa daerah seperti sulawesi selatan dan yogyakarta memberi gambaran bahwa memang pelaksanaan penilaian formatif belum berjalan.
Penilain untuk belajar merupakan model penilaian yang lebih memihak pada membantu siswa untuk lebih memahami dan menguasai materi pelajaran yang diberikan, dengan memberi kesempatan untuk mengungkapkan apa yang mereka telah pelajari, apa yang mereka belum ketahui dan bagaimana pengalaman mereka dalam proses pembelajaran.
D.    Prinsip Keadilan dalam Penilaian
Pada dasarnya penilaian perlu memberi kesempatan secara optimal pada setiap siswa untuk menunjukkan kemampuan secara optimal pada setiap siswa untuk menunjukkan kemampuan yang dimilikinya setelah mengikuti pembelajaran. Dalam praktik, tes yang terstandardisasi secara tradisional kadang-kadang bias terhadap latar belakang tertentu, kelas sosio-ekonomi, kelompok etnik, atau gender siswa (De Lange, 1999)
Keadailan bukan lagi menjadi isu ketika hasil penilaian digunakan untuk memberi label atau pekerjaan pada siswa. Oleh sebab itu, perlu kiranya menilai siswa secara konprenship dari hasil pekerjaan mereka mulai dari kemampuan menulis, familiaritas dengan konteks masalah, membaca secara menyeluruh.
Standar dalam penilain bisanya ditulis dengan keyakinan bahwa semua siswa diharapkan untuk mengejar dan mencapai standar yang tinggi. Dalam standar, tugas-tugas penilaian harus ditetapkan dalam berbagai macam konteks, melibatkan para siswa dengan kepentigan dan pengalaman berbeda, dan tidak mengasumsikan perspektif atau pengalaman dari jenis kelamin tertentu, rasila atau kelompok etnik. Prinsip kesesuaian di dalam penilaian kelas harus jelas: penilaian adalah adil dan patut mendukung semua siswa untuk memperoleh standar yang tinggi.
E.     Orientasi Penilaian Kelas
Hasil penilaian kelas berguna:
1.     Sebagai umpan baik bagi siswa agar mengetahui kemampuan dan kekurangannya sehingga termotivasi untuk meningkatkan dan memperbaiki hasil belajarnya
2.   Untuk memantau kemajuan dan mediagnosis kesulitan belajar yang dialami siswa sehingga dapat dilakukan pengayaan dan remidiasi
3. Sebagai umpan balik bagi guru untuk memperbaiki metode, pendekatan, kegiatan dan sumber belajar yang digunakan
4. Sebagai masukan bagi guru guna merancang kegiatan belajar seemikian rupa sehingga para sisawa dapat mencapai kompetensi dengan kecepatan belajar yang berbeda-beda
5. Sebagai informasi kepada orang tua dan komite sekolah tentang efektivitas pendidikan sehingga partisipasi orangtua dan komite sekolah dapat dtingkatkan
Atas dasar kegunaan hasil penilaian kelas tersebut diatas, maka beberapa hal yang menjadi keunggulan penilaian kelas, yaitu:
1.  Pengumpulan informasikemajuan belajar baik formal maupun informal diadakan dalam suasana yang menyenangkan dan memungkinkan adanya kesempatan yang terbaik bagi siswa untuk menunjukkan apa yang dipahami dan mampu dikerjakannya
2. Prestasi belajar siswa terutama tidak dibandingkan denga prestasi kelompok, tetapi dengan prestasi atau kemampuan yang dimiliki sebelumnya
3. Pengumpulan informasi dilakukan dengan berbagai cara gambaran kemapuan siswa dapat lengkap terdeteksi atau terungkap

4. Siswa tidak sekedar dilatih memilih jawaban yang tersedia, tetapi lebih dituntut mengeksplorasi dan memotivasi diri untuk mengarahkan potensinya dalam menanggapi dan memecahkan masalah yang dihadapi dengan caranya sendiri.

PENGERTIAN PENILAIAN KELAS Rating: 4.5 Diposkan Oleh: jelajahpemikir

0 komentar:

Posting Komentar