Kamis, 25 Februari 2016

Makalah Penilaian Portofolio dan Proyek


 

BAB I
PENDAHULUAN

A.       Latar Belakang
Penilaian adalah merupakan hal yang penting dilakukan di dalam setiap pembelajaran atau pendidikan. Penilaian, evaluasi dan pengukuran adalah tiga istilah yang sering kita jumpai kaitannya dengan pendidikan. Antara ketiga istilah ini, terkadang sulit untuk membedakannya. Adakalanya penilaian digunakan pada saat yang seharusnya pengukuran atau evaluasilah yang digunakan. Begitupun dengan yang sebaliknya.
Di dalam pendidikan terdapat tiga aspek penilaian yang sering kita pergunakan yaitu aspek kognitif, afektif dan psikomotrik. Masing-masing memiliki intsrumen tersendiri. Dalam penilaian pendidikan, mulai dari hal perencanaan pembelajaran, proses hingga hasil pembelajaran harus dilakukan penilaian. Hal ini bertujuan untuk mengetahui pencapaian yang telah didapatkan, apakah sesuai dengan indikator keberhasilan ataukah masih perlu dilakukan perbaikan. Proses ini merupakan tahapan lebih lanjut dari penilaian yaitu evaluasi.
Terdapat beberapa bagian dalam penilaian. Ada penilaian kinerja, penilaian proses, dan penilaian portofolio. Oleh karena itu, pada kesempatan ini, dalam makalah ini akan dibahas tentang penilaian portofolio. Mungkin jenis penilaian ini masih dikenal asing, oleh karena itu, penulis akan mengangkat tema tersebut. Penilaian dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana yang dinilai itu memenuhi target yang akan dicapai. Dalam Suharsimi (2013) misalnya, membagi gungsi penilaian ke dalam beberapa jenis. Ada penilaian berfungsi selektif, diagnostik , penempatan, dan pengukur keberhasilan.
Dalam melakukan penilaian, tentunya memiliki kaedah tersendiri serta menyesuaikan terhadap yang dinilai, olehnya itu terdapat beberapa jenis penilaian. Termasuk di dalmnya akan dibahas pada makalah ini adalah tentang penilaian portofolio dan proyek.
B.     Rumusan Masalah Penulisan Makalah
1.      Apakah yang dimaksud dengan penilaian portofolio dan proyek?
2.      Apakah ciri-ciri dari penilaian portofolio dan proyek?
3.      Apa saja kelebihan dan kelemahan penilaian portofolio dan proyek?
4.      Bagaimanakah cara penilaian portofolio dan proyek?
5.      Bagaimanakah penerapan penilaian portofolio dan proyek?
C.    Tujan Penulisan Makalah
1.      Untuk mengetahui secara mendalam tentang penilaian portofolio dan proyek.
2.      Untuk mengidentifikasi ciri-ciri penilaian portofolio dan proyean proyek.k.
3.      Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan penilaian portofolio dan proyek.
4.      Untuk memahami cara penilaian portofolio dan proyek.
5.      Untuk memahami cara penerapan penilaian portofolio dan proyek.
D.    Manfaat Penulisan Makalah
1.      Memahami konsep penilaian portofolio dan proyek.
2.      Mampu Mengidentifikasi macam-macam penilaian portofolio dan proyek.
3.      Mampu memahami kelemahan dan kelebihan penilaian portofolio dan proyek.
4.      Mampu menganalisis aplikasi penilaian portofolio dan proyek.
5.      Mampu mengevaluasi implementasi peniolaian portofolio dan proyek.




BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Penilaian Portofolio dan Proyek
1.      Penilaian Portofolio
Penilaian portofolio merupakan gabungan dari kata penting, yaitu penilaian dan portofolio. Penilaian dapat berarti. Penilaian dapat berarti proses mencari informasi secara terencana dan sistematis untuk mengambil keputusan terhadap objek atau subjek interes. Sementara itu, portofolio dapat diartikan sebagai tas , amplop besar atau folder untuk menyimpan surat-surat atau dokumen penting berupa informasi penguat atau bukti fisik sesorang terkait dengajn tugas pokok dan fungsinya. Dari penjelasan itu, dari dua gabungan kata ini, dapat dijelaskan bahwa penilaian portofolio merupakan proses menilai, dimana seorang asesor atau lebih memberikan skor yang telah ditentukan terhadap seseorang atau subjek guna memperoleh suatu keputusan , termasuk misalnya lulus atau tidaknya dalam suatu pencapaian (Sukaridi,  2014). Sedangkan menurut Collins dalam Mansyur dkk. (2009) mendfenisikan portofolio sebagai wadah yang berisi sejumlah bukti yang dikumpulkan untuk tujuan tertentu.
2.      Penilaian Proyek
Proyek adalah rencana pekerjaan dengan sasaran khusus dan saat penyelesaian yang tegas. Penilaian proyek adalah penilaian terhadap suatu tugas yang harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa penyelidikan terhadap sesuatu yang mencakup perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan dan penyajian data (PERMENDIKNAS No. 104 Tahun  2013).
Penilaian proyek dimaksudkan untuk mengetahui: pemahaman siswa dalam bidang tertentu, kemampuan siswa mengaplikasikan pengetahuan tertentu melalui suatu penyelidikan, kemampuan siswa memberi informasi tentang sesuatu yang menjadi hasil penyelidikannya.
Penilaian hasil karya dalam  proyek dilakukan dari proses perencanaan,  proses pengerjaan tugas sampai hasil akhir proyek. Oleh karena itu perlu ditetapkan hal-halatau aspek yang perlu dinilai, seperti penyusunan desain, pengumpulan data, analisis data dan penyiapan  laporan tertulis. Instrumen penilaian proyek dapat terdiri dari lembar pengamatan (observasi) dengan daftar cek (check list) dan skala rentang (rating scale). Kegiatan siswa yang termasuk proyek antara lain: penelitian sederhana tentang air di rumah, perkembangan harga sembako dalam suatu periode tertentu. Dalam matematika kegiatan siswa Kelas VII yang termasuk proyek antara lain  penelitian sederhana yang terkait dengan pengolahan dan penyajian data, penelitian sederhana tentang perdagangan barang di pasar terkait dengan aritmetika sosial.
Sedangkan menurut keputusan menteri (Kepmen) No.53/4/2001 tentang Pedoman Penyusunan Standart Pelayanan Minimal Penyelenggaraan Persekolahan Bidang Pendidikan Dasar dan Menengah (DIKDASMEN), penilaian proyek work mempunyai pengertian:
a. Akumulasi tugas yang mencakup beberapa kompetensi dan harus diselesaikan oleh peserta diklat (pada semester akhir).
b. Suatu model pembelajaran yang di adopsi untuk mengukur dan menilai ketercapaian kompetensi secara kumulatif.
c. Merupakan suatu model penilaian diharapkan untuk menuju profesionalisme.
d. Lingkup kegiatan: dilakukan dari membuat proposal, persiapan, pelaksanaan (proses) sampai dengan kegiatan kulminasi (penyajian, pengujian, dan pameran)
B.     Ciri-Ciri Penilaian Portofolio dan Proyek
Pada intinya penilaian portofolio dan proyek  kurang lebih sama dengan jenis penilaian lainnya. Yaitu saling melakukan proses assesmen (penilaian). Namun secara lebih khusus penilaian portofolio dan proyek  memiliki ciri khas tersendiri. Berikut ini adalah ciri khas dari penilaian portofoili:
1.      Menggunakan amplop , tas atau folder sebagai tempat menyimpan dokumen penting sesorang yang ingin dinilai.
2.      Dokumen penting yang dimaksud misalnya surat keputusan, jurnal atau publikasi ilmiah, surat keterangan atau sertifikat bahwa yang bersangkutan telah mengerjakan sesuatu selama waktu yang telah ditentukan.
3.      Menggunakan penilaian persepsi diri sendiri, yaitu yang bersangkutan menilai atau melaporkan diri sendiri tentang tidakan, prestasi atau tindak produktif penting yang didukung dengan bukti fisik yang relevan.
4.      Mengguanakan penilaian bertingkat guna menempatkan bobot penilaian yang lebih objektif terhadp siswa, guru atau dosen pengusul
5.      Menggunakan penilaian bertingkat misalnya pada penilaian dosen, penilaian di tingkat universitas untuk dosen universitas negeri dan kopertis wilayah untuk dosen universitas swasta , dan penilaian di pusat kementerian pendidikan dan kebudayaan Jakarta.
6.      Dapat beradaptasi dengan mendia teknologi infoemasi, misalnya internet.
Selain penilaian portofolio, penilaian proyek juga memiliki ciri –cirinya tersendiri. Adapun cirinya dapat kita lihat berikut ini:
1.      Generability
Generalibity artinya apakah project work peserta didik dalam melaksanakan tugas yang diberikan tersebut sudah memadai untuk digenaralisasikan kepada tugas-tugas lain? Dalam hal ini , semakin tugas-tugas tersebut dapat dibandingkan dengan tugas yang lainnya , maka kualitas tugas tersebut semakin baik . Asumsinya tugas tersebut juga berbobot sabagimana bentuk- bentuk tugas yang lain.
2.      Autencity
Authenticity artinya apakah tugas yang diberikan tersebut sudah serupa dengan apa yang sering dihadapinya dalam praktek kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh, ketika siswa mendapat materi tentang shalat jama’ dan qashar terkadang mereka sudah faham dengan materi yang disampaikan, namun untuk mempraktikkannya sulit. Untuk itulah perlu adanya praktik secara langsung dengan dibimbing oleh guru agama karena dalam kehidupannya sehari-hari siswa sering menghadapi kondisi seperti itu. Mungkin mereka mengetahui dan memahami tentang apa itu shalat jama’ dan qashar tetapi terkadang mereka belum bisa mempraktikkannya dengan baik dan benar sesuai dengan tuntunan syari’at.
3.      Multiple foci
Multiple foci artinya apakah tugas yang diberikan kepada peserta didik sudah mengukur lebih dari satu kemampuan yang diinginkan. Bisa jadi seorang siswa mempunyai kemampuan yang baik dalam menghafal dan menganalisa suatu materi, namun lemah dalam prakteknya. Untuk itu guru bisa melengkapi kekurangannya dari aspek psikomotorik tersebut dengan melihat kemampuan kognitifnya.
4.      Teachability
 Teachability artinya tugas yang diberikan merupakan tugas yang hasilnya semakin baik karena adanya usaha mengajar guru di kelas. Jadi tugas yang diberikan dalam project work atau penilaian proyek adalah tugas-tugas yang relevan dengan yang diajarkan guru di dalam kelas.
5.      Fairness
Fairness artinya apakah tugas yang diberikan sudah adil untuk semua peserta didik. Jadi tugas-tugas tersebut harus sudah dipikirkan, apakah semua siswa mengerjakan tugas tersebut atau tidak dengan pertimbangan bahwa kemampuan setiap siswa pasti berbeda dan beragam. Terkadang dalam suatu kelompok tugas tersebut tergolong mudah, terkadang ada yang menganggapnya sulit bahkan kadang ada yang merasa tidak mampu. Untuk itu guru harus bisa mengukur sejauh mana kemampuan siswanya secara rata-rata.
6.    Feasibility
Feasibility artinya tugas-tugas yang diberikan dalam penilaian proyek memang relevan untuk dapat dilaksanakan mengingat faktor-faktor seperti biaya, ruangan (tempat), waktu ataupun peralatannya. Setiap sekolah mempunyai kemampuan yang berbeda-beda baik sumber daya manusia maupun perlengkapan sarana prasarananya. 
7.     Scorability
          Scorability dalam sebuah penilaian adalah hal yang paling mendasar karena untuk mengetahui valid tidaknya sebuah penilaian. Artinya apakah tugas yang diberikan nanti dapat di skor dengan akurat dan reliable sehingga hasil yang diperolehnya juga valid. Dalam penilaian proyek, seorang guru harus teliti dalam hal penskorannya karena memang salah satu yang sensitif dari penilaian proyek adalah penskoran.
C.       Kelebihan dan kelemahan Penilaian Portofolio Proyek
Penilaian portofolio memiliki beberapa kelebihan, diantaranya sebagai berikut:
1.      Penilaian dilakukan lebih dari satu kali dan dilakukan oleh assesor yang berbeda sehingga dimungkinkan hasilnya menjadi lebih baik dan tepat.
2.      Penilaian portofolio dapat diadaptasikan dengan pengguanaan teknologi informasi termasuk melalui media internet.
3.      Pengusul atau yang berkepentingan bisa mengajukan keberatan ketika hasil penilaian tidak sesuai dengan hasil yang diharapkan.
4.      Pengusul atau pihak yang berkepentingan dapat melengkapi isian borang dengan dokumen atau bukti fisik yang relevan .
5.      Pengusul atau yang berkepentingan tidak harus bertemu langsung dengan asesor atau para penilai.
Selain kelebihan yang pastinya setiap penilaian memiliki kekurangan, begitu juga dengan penilaian portofolio. Berikut ini kelemahan yang ada pada penilaian portofolio:
1.      Pihak yang bersangkutan tidak secara jujur memberikan informasi yang benar. Ketidakbenaran ini muncul ketika dalam evaluasi diri tentang apa yang telah pengusul lakukan dalam beberapa waktu tertentu.
2.      Pihak yang bersangkutan memberikan informasi terbatas dan tidak komprehensif.
3.      Penilaian dilakukan hanya dari satu aspek ,misalnya atasan langsung seperti kepala sekolah langsung memberikan persetujuan.
4.      Bukti fisik tidak sesuai dengan kenyataan. Misalnya sertifikat ada, padahal dia tidak melakukan atau mengikuti kegiatan tersebut.
Selain penilaian portofoilio, pada penilaian proyek juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Adapun kelebihannya antara lain sebagai berikut :
1.      Project work merupakan bagian internal dari proses pembelajaran terstandar, bermuatan pedagogis dan bermakna bagi peserta didik.
2.      Memberikan peluang kepada peserta didik untuk mengekspresikan kompetensi yang dikuasainya secara utuh.
3.      Lebih efisien dan menghasilkan produk yang memiliki nilai ekonomis.
4.      Menghasilkan nilai penguasaan kompetensi yang dapat dipertanggungjawabkan (Haryati, 2007).
Selanjutnya adalah kekurangan pada penilaian proyek. Di dalam penilaian proyek setidaknya ada beberapa kekurangannya. Berikut ini adalah kekurangan-kekurangan tersebut.
1.      Kurikulum yang berlaku di Indonesia saat ini, baik secara vertikal maupun horisontal, belum menunjang pelaksanaan metode ini.
2.      Pemilihan yang tepat sesuai dengan kebutuhan siswa, cukup fasilitas dan sumber-sumber belajar yang diperlukan, bukanlah merupakan pekerjaan sehari-hari.
3.      Bahan pelajaran sering menjadi luar sehingga dapat mengaburkan pokok unit yang dibahas. (http://titinizah.blogspot.com/2013/05/kekurangan-dan-evaluasi.html?m=1,diakses pada tanggal 7 April 2015)
D.    Cara Penilaian Portofolio dan Proyek
Dalam penilaian portofolio dikenal adanya penilaian bertingkat , yaitu pemeriksaan borang isian persyaratan dan bukti kelengkapan pendukung usulan yang dilakukakan dua penilai atau lebih. Sebagai contoh pada usulan kenaikan pangkat atau jabatan tim penilai  yang dimaksud adalah tim penilai yang ditunjuk oleh perguruan tinggi dimana pengusul berada dan tim penilai yang berasal dari pusat. Usulan yang lengkap dan dinyatakan lolos kemudian dikirim ke Jakarta untuk dinilai kembali oleh para asesor pusat. Penilai sertifikasi dosen adalah para profesor yang ditunjuk dan diberi kewenangan untuk memeriksa kelengkapan usulan dan menilai semua dokumen dari dosen pengusul. Usulan dosen biasanya dinilai oleh dua orang guru besar yang memiliki bidang keahlian sama atau serumpun.’ Hasil penilaian final kemudian melalui perguruan tinggi penilai dikirim ke Jakarta atau Dikti untuk mendapatkan hasil akhir sertifikat pendidikan. Sedangkan pada penilaian proyek, metode yang biasa digunakan adalah metode judgement. Dalam penilaian ini, kita dapat melakukan proses penilaian secara holistic maupun analitik pada proses maupun produknya. Secara holistic, nilai tunggal mencerminkan kesan umum, sedangkan secara analitik, nilai diberikan pada beberapa aspek.
E.     Penerapan Penilaian Portofolio dan Proyek
1.      Penilaian Portofolio
Dalam penerpannya, penilaian portofolio dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa tingkatan (Sukardi, 2014). Berikut ini penjelasan lebih lanjutnya :
a.       Penerapan pada Siswa
Penilaian portofolio pada siswa bisa dilakukan untuk kegiatan yang telah direncanakan di kelas, bengkel maupun laboratorium. Peran guru dalam proses  belajar sangatlah sentral. Guru bidang studi atau praktek perlu menjabarkan mata pelajaran ke dalam kompetensi dalam satu semester atau kuartal. Di setiap kompetensi guru melakukan penilaian. Hasil penilaian diadministrasi dan didokumentasikan dalam sebuah folder siswa. Pada akhir semester atau kuartal, guru menghitung nilai rerata sebagai nilai akhir setelah ia mengumpulkan baik pada setiap kompetensi, pertengahan semester maupun nilai akhir semester sebagai nilai akhir pencapaian hasil belajar.
b.      Penerapan pada Sertifikasi
Penerapannya dapat dilakukan pada guru dan dosen. Sertifikasi pada garis besarnya berkaitan dengan pernyataan formal dari pemerintah tentang profesionalisme seorang guru dan dosen, yang di dalamnya mencakup minimal empat komponen , yaitu kualifikasi akademik, unjuk kerja , kompetensi dan kontribusi mereka di massyarakat.
Para dosesn yang memenuhi persyaratan akan dikatakan lulus serta akan menerima sertifikat. Pendidik memperoleh penghargaan berupa tunjangan sertifikasi dari pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
c.       Penerapan pada Kenaikan Pengkat dan Jabatan
Penggunaan portofolio yang lain adalah pada saat diajukannya usulan kenaikan pangkat dan jabatan dosen yang telah memenuhi persyaratan dapat mengajukan jabatan dan pangkat ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktur Pembinaan dan Pengembangan . Tenaga Kependiikan (P2TK) melakukakan penilaian usulan Kenaikan Pangkat dan Jabatan dosen menurut pedoman PAK (2009) dengan prinsip (a) adil, yaitu setiap dosen pengusul memperoleh penilaian dan perlakuan sama ; (b) objektif, yaitu penilaian memperhatikan bukti-bukti usulan sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya ; (c) akuntabel atau bisa dipertanggungjawabkan ; (d) transparan atau penilaian dapat dimonitor dan dikomunikasikan untuk memperoleh hasil yang efektif.
2.      Penilaian Proyek
Pada penilaian proyek dikhusukan pada siswa. Bentuk tugas-tugasnya biasanya lebih mencerminkan kemampuan yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya pada bidang studi Pendidikan Agama Islam, maka penilaian proyek  berkaitan erat dengan materi-materi tentang ibadah dan pergaulan dengan sesama yang tetera dalam Al Qur’an. Adapun langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk membuat penilaian proyek yang baik adalah :
a.         Kemampuan pengolahan, kemampuan peserta didik dalam mengolah topik, mencari informasi, mengelola waktu pengumpulan data serta penulisan laporan.
b.         Relevansi, kesesuaian mata pelajaran dengan mempertimbangkan tahapan pengetahuan dan keterampilan dalam pembelajaran.
c.         Keaslian, proyek yang dilakukan dalam peserta didik adalah hasil karyanya, dengan mempertimbangkan kontribusiguru berupa petunjuk serta dukungan proyek pada peserta didik.















BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Dari uraian yang ada dalam makalah ini, paling tidak ada beberapa poin penting yang dapat dipahami, bahkan dapat diaplikasikan dalam kegiatan pembelajaran. Terkhusus untuk penilaian portofolio dan proyek. Dari sajian makalah ini juga bisa membuat pembaca membedakan antara penilaian portofolio dan proyek. Adapun perbedaan-perbedaan tersebut dapat penyusun bagi ke dalam beberapa bagian, diantaranya sebagai berikut:
1.      Penilaian portofolio penilaian yang dilakukan oleh assesor terhadap tas, amplop maupun folder yang berisi dokumen penting dari siswa, guru maupun dosen, sedangan penilaian proyek adalah penilaian terhadap suatu tugas yang harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu yang diberikan kepada siswa.
2.      Penilaian portofolio bercirikan tas, amplop, folder, dokumen penting, penilaian persepsi pribadi, penilaian bertingkat dan adaptable, sedangkan penilaian proyek ,Generability, Autencity, Muliple Foci, Teachability, Fairness, Feasibility dan Scorability.
3.      Penilaian portofolio memiliki kelebihan berupa penilaian yang lebih dari sekali, adaptable, dapat dikomplain, dan tidak dengan tatap muka, namun memiliki kelemahan berupa ketidakjujuran, keterbatasan informasi, penilaian satu aspek dan sarat dengan manipulasi. Sedangan penilaian proyek memiliki kelebihan berupa bermakna luas bagi siswa, peluang untuk tahu lebih besar, efisien dan dapat dipertanggungjawabkan, dan kekurangannya adalah kurikulum tidak menunjang, fasilitas, sumber dan bahasn terbatas.
4.      Teknik penilaian pada portofolio bertingkat, artinya prosesnya berkesinambungan dari lokal ke pusat, sedangkan proyek memakai metode judgement.
5.      Penilaian portofolio diberlakukan kepada siswa untuk kemampuan mengerjakan tugasnya, guru dan dosen untuk sertifikasi dan kenaikan pangkat dan jabatan. Sedangkan pada penilaian proyek hanya diterapkan kepada siswa untuk mengetahui kemampuan kompetensinya.

B.     Saran
Adapun saran yang bisa penyusun berikan saran dari uraian makalah ini diantaranya.
1.      Setiap jenis penilaian pada dasarnya memiliki kelebihan dan kekurangan, olehnya itu penting untuk dipahami hal itu. Dengan tujuan meminimalisir kelemahan-kelemahan tersebut. Karena kelemahan yang terjadi kadang terjadi dari orang yang memang terlibat di dalamnya, apakah dia assesor ataupun yang dinilai.
2.      Kedua adalah untuk guru yang kadang menjadi asesor kepada siswa. Hendaknya memahami betul apa yang akan dinilai dan dengan instrumen apa akan menilai siswa.
3.      Seorang guru yang hendak menilai siswa (penilaian proyek) sebisa mungkin terlebih dahulu menjelaskan apa-apa yang ingin dinilai dari siswa, supaya siswapun dengan mudah memahami setiap kompetensi yang diberikan.
4.      Untuk pembaca, semoga yang positif dapat dipetik dan yang dianggap negatif bisa diubah ke arah yang positif.






DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi.2013.Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan :Edisi 2. Jakarta : Bumi Aksara.
Haryati, 2007. Model dan Teknik Penguasaan pada Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta : Gaung Persada Press.)
Mansyur dkk. 2009. Asesmen Pembelajaran di Sekolah. Jogyakarta : Multi Presindo.
Kepmen No.53/4/2001.
Sukardi.2014.Evaluasi Program Pendidikan dan Kepelatihan. Jakarta : Bumi Aksara.
Permendiknas No. 103 Tahun 2013.

Makalah Penilaian Portofolio dan Proyek Rating: 4.5 Diposkan Oleh: jelajahpemikir

1 komentar:

  1. Makasih ini sangat bermanfaat, terutama bagi sekolah yang mau akreditasi. Kebetulan sekolah saya mau akreditasi.

    BalasHapus