Model
Evaluasi Responsif dikembangkan pada tahun 1975 oleh Robert Stake. Evaluasi ini
diberi nama evaluasi yang berpusat pada klien. Menurut Stake, Evaluasi disebut
respon jika memenuhi tiga kriteria (1) Lebih berorientasi pada secara langsung
kepada aktivitas program daripada tujuan program (2) Merespons kepada
persyaratan kebutuhan informasi dari audiens; dan (3) Perspektif nilai-nilai
yang berbeda dari orang-orang dilayani dilaporkan dalam kesuksesan dan
kegagalan dari program.
Model
Evaluasi Responsif
a. Evaluator
mengidentifikasi jenis dan jumlah setiap pemangku kepentingan (respondent).
Jika jenisnya terlalu banyak, maka harus diranking berdasarkan pentingnya
setiap pemangku kepentingan bagi program. Evaluasi mengalami keterbatasan
sumber dan waktu pelaksanaan evaluasi. Misalnya, dari identifikasi ditemukan 10
jenis pemangku kepentingan yang harus direspons. Dari 10 jenis itu diambil 4
jenis pertama dalam ranking. Dari 4 jenis pemangku kepentingan tersebut
kemudian diidentifikasi jumlah setiap pemangku kepentingan. Dari jumlah
tersebut kemudian ditarik sampel masing-masing pemangku kepentingan secara
proporsional.
b. Melakukan
dengar pendapat dengan pemangku kepentingan
c. Menyusun
proposal evaluasi
d. Melaksanakan
evaluasi
e. Membahas
hasil evaluasi dengan para pemangku kepentingan
f. Pemanfaatan hasil
evaluasi
0 komentar:
Posting Komentar