Minggu, 03 April 2016

Model Evaluasi Responsif

Model Evaluasi Responsif dikembangkan pada tahun 1975 oleh Robert Stake. Evaluasi ini diberi nama evaluasi yang berpusat pada klien. Menurut Stake, Evaluasi disebut respon jika memenuhi tiga kriteria (1) Lebih berorientasi pada secara langsung kepada aktivitas program daripada tujuan program (2) Merespons kepada persyaratan kebutuhan informasi dari audiens; dan (3) Perspektif nilai-nilai yang berbeda dari orang-orang dilayani dilaporkan dalam kesuksesan dan kegagalan dari program.
Model Evaluasi Responsif
a.  Evaluator mengidentifikasi jenis dan jumlah setiap pemangku kepentingan (respondent). Jika jenisnya terlalu banyak, maka harus diranking berdasarkan pentingnya setiap pemangku kepentingan bagi program. Evaluasi mengalami keterbatasan sumber dan waktu pelaksanaan evaluasi. Misalnya, dari identifikasi ditemukan 10 jenis pemangku kepentingan yang harus direspons. Dari 10 jenis itu diambil 4 jenis pertama dalam ranking. Dari 4 jenis pemangku kepentingan tersebut kemudian diidentifikasi jumlah setiap pemangku kepentingan. Dari jumlah tersebut kemudian ditarik sampel masing-masing pemangku kepentingan secara proporsional.
b.      Melakukan dengar pendapat dengan pemangku kepentingan
c.       Menyusun proposal evaluasi
d.      Melaksanakan evaluasi
e.       Membahas hasil evaluasi dengan para pemangku kepentingan
f.    Pemanfaatan hasil evaluasi

Model Evaluasi Responsif Rating: 4.5 Diposkan Oleh: jelajahpemikir

0 komentar:

Posting Komentar