Minggu, 03 April 2016

Model Evaluasi Adversari

Salah satu model evaluasi yang menyerupai proses pengadilan atau proses yudisial adalah Model Evaluasi Adversari atau model evaluasi judisial (judisial evaluation Model). Wolf mengemukakan suatu judical model sama dengan suatu proses pengadilan dengan menggunakan juri lengkap dengan jaksa, pembela, dan hakim. Wolf berpendapat cara yang terbaik untuk menjaring dan menilai data secara objektif adalah melalui testimoni seperti yang terjadi di pengadilan. Ia berpendapat bahwa prosedur pengadilan dapat diterapkan dalam mengevaluasi kebijakan pendidikan.
Tujuan utama dari Model Evaluasi Adversari adalah untuk mengurangi potensi bias dengan membentuk dua evaluator yang berbeda. Kedua evaluator tersebut adalah evaluator Pro dan evaluator kontra-sepakat mengenai isu yang akan diselesaikan dan menyiapkan pangkalan data umum mengenai isu tersebut kemudian melakukan pngumpulan data khusus sesuai dengan tugas keduanya. Keduanya kemudian menduskusikan data umum dan data khusus, terutama wawancara untuk mendukung argumentasi mereka masing-masing.
Secara umum model evaluasi adversari adalah:
a.       Membentuk dua atau tim evaluator yang independen. Para evaluator dikelompokkan menjadi dau atau lebih Tim evaluator yang independen dan tidak saling memengaruhi satu sama lain, kelompok pertama disebut kelompok pro dan kelompok yang kedua disebut kelompok kontra. Jika diperlukan dibentuk kelompok ketiga, kelompok evaluator netral.
b.      Melakukan evaluasi. Kedua kelompok melakukan evaluasi dari perspektif masing-masing kelompok.
c.       Merumuskan hasil evaluasi. Kedua kelompok merumuskan hasil evaluasinya dari perspektifnya masing-masing.
d.      Dengar pendapat. Kedua kelompok evaluator pro dan kontra melakukan dengar pendapat dengan pengambilan keputusan mengenai hasil evaluasi masing-masing
e.       Keputusan mengenai program.
Model Evaluasi Adversari memerlukan waktu dan biaya yang mahal karena dua proses evaluasi. Disamping itu, jika kemampuan dan pengalaman kedua kelompok tidak sama, maka akan dikuasai oleh kelompok yang lebih unggul. Untuk menghindari dominasi salah satu kelompok pengambilan keputusan harus melakukan dialog dengan kedua kelompok secara mendalam berdasarkan standar proses pengambilan keputusan dan melakukan penilaian hasil evalauasi ke dua kelompok evaluator. Disamping kelemahan, Model Evaluasi Adversari mempunyai keunggulan jika dibandingkan dengan model evaluasi lainnya. Model evaluasi ini menyediakan berbagai alternatif dalam pengambilan keputusan: alternatif perumusan masalah evaluasi, alternatif asumsi mengenai hasil program, alternatif data yang dikumpulkan dalam evaluasi, dan alternatif penilaian dan kesimpulan. Semua alternatif tersebut dievaluasi oleh pengambil keputusan kemudian memilih salah satu alternatif yang terbaik. Dengan demikian, keputusan mengenai program juga merupakan keputusan yang tepat.

Model Evaluasi Adversari Rating: 4.5 Diposkan Oleh: jelajahpemikir

0 komentar:

Posting Komentar